Thursday, November 15, 2012

Pelepas Penat







Banyak orang menyebutnya perusak suasana, ada pula yang meneyebutnya penghambat udara segar, kemudian dia di cap sebagai perusak moral masyarakat. Apa yang menyebabkan dia begitu rusak dan hina? Bahkan ketika Aku menulis ini Aku sedang menghembuskannya dengan bebas kemudian kuhirup dengan bebas juga oksigen tanpa terhambat oleh apapun.

Ada sebuah anekdot, banyak orang yang dipersatukan oleh dia. Banyak orang bertemu kemudian berkenalan menceritakan banyak hal. Lalu mereka berteman, dan bercinta karena dia.

Terkadang dia dianggap sebagai teman dan kekasih paling setia dikala matahari lahir, kemudian perlahan kembali ke peraduan hingga gelap datang memenuhi angkasa. Kemudian bercumbu dengan dingin yang melahirkan embun. Cukup setia, bukan?

Buat Aku sendiri dia lebih dari sekedar teman dan kekasih setia, dia bak pion catur yang siap mempertaruhkan nyawanya juga bagai menteri ketika Aku memputuhkan nasehat atas semua inspirasi dan masalah. Oh tak lupa Aku saat dia bak seorang raja yang sigap mengambil keputusan. Dia pelepas penatku.


Marbella Residence, Kemang
05.46 WIB

No comments:

Post a Comment

Labels

ARIFA (1) Coretan (10) Emosi Jiwa (10) Fiksi (2) Minggu Pagi (4) Musik (10) Uncategorized (6)