Wednesday, May 28, 2014

Menunggu Pagi

Aku begitu salut kepada malam. Entah mengapa, tapi bagiku bagian bumi ketika matahari sedang terhalang bulan itu adalah saat yang indah.

Makhluk-makhluk bernama manusia yang tidak pernah terlihat sepanjang siang berkeliaran. Semakin terasa spesial karena tidak mudah bertemu makhluk seperti itu

Mereka melakukan aktivitas yang juga tidak dilakukan manusia kebanyakan. Kelangkaan.

Cinta dan kasih sayang, terkadang lebih banyak terpancar kala malam. Bahkan mereka mencintai yang seharusnya tidak dicintai. Mereka menyanyi apa yang tidak pernah mereka sayangi saat matahari di atas kepala.

Mau tahu kehebatan malam lainnya. Malam sanggup membuat pejuang cinta paling perkasa di dunia menunggu kemudian menangis kesal. Malam sanggup membuat wanita agamis merasa nyaman telanjang dan meringis.

Sayangnya, menunggu malam adalah pekerjaan yang melelahkan. Apalagi faktanya Sang Malam sering kali berlalu begitu cepat diterjang mimpi. Mimpi yanf membuat manusia menantikan malam-malam berikutnya.

Fairmont Hotel, Makati City, Filipina
28/5/2014 - 02.02 Waktu Filipina.

No comments:

Post a Comment

Labels

ARIFA (1) Coretan (10) Emosi Jiwa (10) Fiksi (2) Minggu Pagi (4) Musik (10) Uncategorized (6)